Yang jadi pertanyaan saat ini "Mengapa anda harus memiliki dua warga negara?" tanya teman saya kepada temannya.Dengan pasport negara tersebut kita bisa pergi ke Eropa dan Asia Pasifik tanpa visa.Dunia pun seperti tanpa dinding sekat yang menghalangi dengan aturan keimgarasian.Sebuah kemitraan bisnis tidak perlu dihalangi oleh bangsa, mahzab atau etnis.
Kalau terjadi ricuh atau parahnya kerusuhan didalam negeri layaknya mei 1998 kita tinggal datangi hotel yang ada helipad pihak kedutaan akan mengevakuasi kita unruk pulang ke negeri yang damai dan hukum ditegakkan.Bukan hanya hukum yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas.Begitu katanya.Apakah itu tidak mencerminkan nasionalime? kata teman saya. Temannya pun mengatakan bagaimanapun kami lahir di Indonesia, keluarga besar ada di Indonesia sahabat terbaik dan kampung halaman juga ada di Indonesia ini tidak akan tergantikan dengan kewarganegaraan lain.
Namun kami tidak ingin ribut dan damai bersama keluarga walaupun hidup sederhana namun bahagia.Kalau kerusuhan terjadi kami tidak ingin jadi kumpulan pengungsi seperti rakyat Syiriah atau Irak.Memiliki dua paspor atau lebih hanya cara untuk menghindari amukan massa dan menjadi korban konyol akibat orang sakit jiwa yang ingin berkuasa.
Bahkan taukah anda seorang pemimpin besar Indonesia Soekarno harus mengalah demi orde baru walaupun dia bisa melawan jika dia mau karena orang-orang kepercayaannya yang intruksi melawan.Namun seorang pemimpin besar tidak ingin terjadi perang saudara sehingga lebih baik mundur daripada harus perang antar saudara dan banyak keluarga yang akan meninggal, anak menjadi yatim atau seorang istri akan menjadi janda hanya karena kekuasaan yang ingin dia pertahankan.Sebuah jiwa besar yang tidak kita miliki dari pemimpin sekarang yang mungkin dalam beberapa dekade tidak akan kita temukan namun tetap berharap akan kejayaan Indonesia.
Sejauh itu kekhawatiran anda kata teman saya? temannya pun menjawab bagaimana tidak khawatir coba anda bayangkan jika anda berada pada posisi di tengah kerusuhan anda memiliki keluarga dan melihat dengan mata kepala anda sendiri.Kehidupan yang damai di era Soeharto terlepas rezim pemerintahan yang benar atau salah dalam sekejab berubah menjadi lautan api, orang marah membakar apapun, kemudian memperkosa, merampok.Dan anehnya ketika itu terjadi hukum seperti tak berlaku di negeri Indonesia ini.Seseorang yang mati, perempuan diperkosa, banyak yang dirampok menjadi tumbal atas nama politik dan keadilan.Sehingga kejadian itu sangat membekas dan di dalam hati dan tak akan mudah hilang dalam ingatan.Jadi mohon maaf jika kami memiliki dua warga negara lebih demi meyelamatkan keluarga yang kami sayangi.
Bukankah sekarang keadaan lebih baik kata teman saya untuk meyakinkan untuk melupakan masa lalu.Temannya pun menjawab sekarang memang keadaan sudah mulai membaik namun siapa yang bisa menjamin bahwa akan terus membaik dan kejadian itu tidak akan pernah terulang lagi.Karena masih banyak orang gila yang haus kekuasaan masih berkeliaran di negeri ini.Coba bayangkan mereka benci Ahok karena bukan muslim tapi kita lihat mereka juga ada yang benci Pak Jokowi padahal beliau juga Islam.Mereka benci orang yang tidak sholeh namun Arcandra Tahar yang soleh di bully demi hukum.Tapi ada bandar narkoba dan teroris yang jelas melanggar hukum tetap mereka bela dan dielu-elukan sebagai pahlawan.Aparat diam saja melihat semua itu.Apa ini semua tidak menakutkan dan mengkhawatirkan.
Tapi bagaimanapun kini tetap lebih baik kata teman saya.Temannya pun menjawab kami percaya dan selalu memiliki harapan bahwa Indonesia akan lebih baik tapi mohon izinkan kami tetap waspada dan berhati-hati.Kalau dua warga negara melanggar hukum namun siapa yang peduli dengan kami punya dua warga negara.Kami bukan pegawai, elit politik atau orang yang makan dari APBN.Kami tetap warga negara republik Indonesia dan bayar pajak dari usaha kami di Indonesia tapi taukah anda warga negara Indonesia dengan perusahaan yang besar banyak yang tidak bayar pajak anda dulu melihat perusahaan-perusahan besar yang tidak bayar pajak ke negara.Kami hanya berusaha mencari makan bersama saudara kami yang berbeda etnis disini.Kami hanya ingin hidup damai dan kalau bisa mati di tanah air tercinta Indonesia.
Teman saya termenung lama diluar negeri dia membuka usaha walaupun menjadi orang asing.bahkan mereka menawarkan kewarganegaraan negaranya tanpa mempersulit sistem dan pejabat yang mempersulit.Tidak ada satupun warga negaranya mencurigai saya dengan tanpa bawa modal hanya membawa teknologi dan akses pasar internasional mereka pun memberikan akses modal melalui perbankan mereka.Bahkan kalau saya membutuhkan teknologi yang rumit lembaga riset mereka membantu sebisa mungkin agar tidak hengkang ke negara lain.Sedangkan di Indonesia orang asing bawa modal dan teknologi malah dicurigai dan dibenci.
Banyak negara berkembang karena rakyat dan pemimpinnya punya visi dan misi sama sebagai masyarakat dunia untuk bersama-sama tumbuh dan berkembang.Dalam kerjasama APEC, semua pengusaha 21 negara APEC termasuk Indonesia berhak mempunyai Business Travel Card yang memungkinkan bebas masuk ke negara negara Asia Pasifik termasuk AS. Ini sebagai bentuk bahwa dunia semakin borderless. Dan saya sebagai putra minang walau punya business travel card APEC tetap jadi warga negara Indonesia.kata teman saya
Anak ku..mencintai bangsa adalah mencintai manusia dan mematuhi agama adalah mempertebal nilai nilai kemanusiaan. Mencintai kehidupan adalah mencintai Tuhan, yang diaktualkan dari kehidupan yang damai dan memberikan rahmat bagi alam semesta. Kalau ini menjadi mindset kita berbangsa dan bernegara maka lambat laun rasa khawatir ricuh akan terhalau maka kemerdekaan menjadi berkah tak terbilang..
Title:
Warga Negara Dunia
Posted by:
Published : 2016-08-19T08:54:00+07:00
Warga Negara Dunia
Posted by:
Published : 2016-08-19T08:54:00+07:00
Warga Negara Dunia
0 Response to " Warga Negara Dunia "
Post a Comment